Posts

Showing posts from 2007

Pastv Siap Jadi Tayangan Alternatif Keluarga Anda

Image
Bersama beberapa kawan, saya meng-create sebuah televisi lokal pertama di Pasuruan. Namanya Pastv. Sebagian masyarkat sudah akrab dengan slogan tv yang berkantor di Gondangwetan ini: pas untuk kita. Dengan mengandalkan antenna pemancar yang ditempatkan di Pegunungan Tosari, pastv tidak hanya dapat dinikmati oleh masyarakat pasuruan, tetapi juga semua wilayah madura, sebagian surabaya, sidoarja, mojokerto, bahkan hingga tuban dan bojonegoro. Sebagai local broadcast, pastv berada di bawah bendera PT. Dakwah Inti Media. Kini sedang dalam proses memperoleh ijin penyelenggaraan penyiaran (IPP) dari KPI dan Pemerintah. Catat, channelnya di 48 UHF, sementara siaran pada pukul 06.00-12.00 dan 17.30-21.00. Acaranya lokal banget, khususnya nanti ketika Ramadhan dan Idul Fitri. Ingin tahu? Coba cari, deh...

Ironi Efek Rekoset Alastlogo

Image
Otoritas militer tetap bersikukuh bahwa tewasnya warga sipil di Alastlogo akibat efek tembakan memantul (rekoset) yang dilakukan secara tidak sengaja dalam rangka membela diri. Bahkan, Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Nono Sampono dalam rekonstruksi di lapangan tembak Markas Brigif II Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, yakin tembakan ke bawah bisa menghasilkan efek pecahan peluru yang bisa mematikan. Tembakan ke tanah becek yang baru diguyur hujan lebat saja bisa memantul ke atas, apalagi bila mengenai benda keras seperti batu. Sepertinya, argumentasi itu yang akan mewarnai sidang di Peradilan Militer terhadap 13 buah anggota Marinir. Baca Selengkapnya.

Komandan Marinir Kabur Duluan

Image
PASURUAN (Batam Pos, Kamis, 07 Juni 2007 ) – Pengurus Cabang Nahdatul Ulama Kabupaten Pasuruan kemarin membeber hasil investigasi terhadap insiden TNI AL di Desa Alas Tlogo. Hasil penelusuran tragedi yang menewaskan empat warga sipil itu bahkan sudah dikirim ke Presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono). Laporan investigasi Tim Pencari Fakta (TPF) yang khusus dibentuk PCNU itu cukup detil. Mereka menceritakan kronologi sebelum peristiwa penembakan, hingga pasca anggota TNI AL menewaskan warga dengan timah panas. ”TPF PCNU mencari fakta selama tujuh hari. Sejak 30 Mei hingga 5 Juni. Kami mohon temuan itu ditindaklanjuti dan dikembangkan oleh penyidik baik Pomal (Polisi Militer Angkatan Laut), kepolisian, serta tim investigasi Komnas HAM (Komisi Nasional Hak Asasi Manusia),” kata Sekretaris PCNU Kabupaten Pasuruan H.A. Hakim Jayli. Berita Selengkapnya.

Soal Tragedi Alastlogo, PCNU Surati Presiden.

Image
Keterangan Gambar: Dapur rumah tempat Alm. Dewi Khotijah ditembak Pasukan Marinir. Setelah menurunkan Pencari Fakta mulai 30 Mei sampai 5 Juni 2007, PCNU Kabupaten Pasuruan melayangkan surat kepada Presiden mengenai hasil temuan dan desakan kebijakan kepada pemerintah. Surat yang dilampiri hasil temuan juga disampaikan kepada Panglima TNI, Ketua DPR RI, Ketua DPD RI, Kapolri, KOMNAS HAM dan PBNU. Selain itu, tembusan surat PCNU juga disampaikan kepda pejabat militer sebagaimana KSAL dan Pangarmatim serta Gubernur, Bupati dan lembaga terkait. Dalam suratnya PCNU meminta agar temuan ini dijadikan acuan dan tambahan informasi bagi proses penyidikan terhadap insiden penembakan yang saat ini dilakukan oleh KOMNAS HAM, POM-AL dan Kepolisian. Kepada Presiden, DPR RI dan DPD RI, PCNU meminta mebuat kebijakan tegas mengenai status tanah sengketa dengan mengacu pada kekerasan yang telah dilakukan oleh tentara. PCNU juga meminta PBNU, PWNU Jawa Timur dan pers untuk mendesak pemegang kebijakan u

Advokasi Warga Alastlogo

Image
Bersama salah satu Warga Alastlogo, Jum'at (1/6), AHJ berdialog dengan Pangarmatim Laksda Moekhlas Siddik, didampingi Danpasmar I Brigjen (mar) Arif Suherman dan anggota DPR Yusron Ihza Mahendra. Sehubungan dengan peristiwa Tragedi Berdarah antara TNI AL (Marinir) dengan Warga Sipil Desa Alastlogo Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan yang telah menelan 4 (empat) korban jiwa dari pihak warga Desa Alastlogo, dengan ini kami sampaikan kronologis kejadian hasil olah TKP, yang dikumpulkan oleh Tim Pencari Fakta PCNU Kabupaten Pasuruan yang terdiri dari unsur Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum (LPBH-NU) Kupaten Pasuruan, Pengurus MWCNU Lekok, Pengurus Ranting NU Desa Alastlogo. Temuan ini merupakan hasil sementara yang terus akan kembangkan melalui investigasi, dan hasil akhirnya akan kami kirimkan dan diberitahukan kepada masyarakat dan pihak terkait. Selengkapnya, baca Hasil Temuan Sementara TPF Tragedi Alastlogo PCNU Kabupaten Pasuruan. Sumber Foto: Headline Jawa Pos, 2 Juni 2007

Tanpa Tes Psikologi, Calon Anggota KPID Jatim Bisa Ikut Fit and Proper Test

Image
Teks Foto: - Dua diantara lima calon anggota KPID yang di fit and proper test pada sesi pertama. Foto: RIZKA. suarasurabaya.net | Calon anggota Komisi Penyiaran Daerah (KPID) Jatim tetap bisa ikut fit and proper test meski tanpa tes psikologi. Dilaporkan MARTHA reporter Suara Surabaya, AHMAD HAKIM JAYLI calon anggota KPID Jatim tidak ikut tes psikologi, tapi ia ikut tahapan fit and proper test yang digelar komisi A DPRD Jatim, Selasa (08/05) hari ini. Hal ini sempat jadi polemik di internal komisi A DPRD Jatim. Sebagian anggota dewan menolak HAKIM ikut fit and proper test , sebagian lainnya memperbolehkan. KUSNADI Wakil Ketua Komisi A DPRD Jatim mengatakan, ada kriteria penilaian yang sudah dibuat. Masing-masing tahapan yang diikuti calon anggota KPID mempunyai prosentasi nilai. Kalau ada calon anggota KPID yang tidak ikut tes psikologi prosentase nilainya akan berkurang, tapi tetap berhak ikut tahapan tes berikutnya. KUSNADI menambahkan proses seleksi anggota KPID Jatim bebas inte

Kasus Banser-Jawa Pos dan Konstruksi Realitas Media

Image
Konflik yang terjadi antara Banser dengan Jawa Pos, pada tahun 2001 pada dasarnya merupakan akibat langsung dari Berita yang dikonstruksi Jawa Pos terhadap tiga peristiwa yang menyangkut posisi dan citra NU dan para pemimpinnya. Penolakan publik atas konstruksi peristiwa tersebut didasari oleh aktivitas pemaknaan subyektif kelompok dengan menggunakan komunikasi politik secara organisasional maupun interpersonal. Resolusi konflik terganggu karena terjadi perbedaan persepsi dan miskomunikasi selama berlangsungnya proses negosiasi yang sedang berupaya mencari titik temu antara kepentingan media dalam mempertahankan integritas pers dan independensinya dengan kepentingan publik untuk mengembalikan citra. Di level teks, ditemukan beberapa poin dalam elemen struktur framing yang menjadi penyebab ketegangan Jawa Pos dengan pembaca, baik yang menyangkut teknis pemilihan dan penggunaan kata yang menyusun kalimat berita, tidak terpenuhinya prinsip dasar jurnalistik maupun dalam pemilihan tema

Kedigdayaan Media, Keberdayaan Pemirsa

Image
Kebutuhan akan media, kurang lebih sama dengan kebutuhan manusia akan kehidupan. Karena pada dasarnya media atau pers adalah extension of man , perpanjangan dari umat manusia dalam berkomunikasi. Maka kehadiran media, termasuk media massa menjadi sebuah keniscayaan. Semakin tingginya teknologi komunikasi dan informasi yang kini berkembang, menambah ketergantungan manusia pada media. Para pembaca koran, pemirsa televisi dan para netter internet semakin dimanjakan dengan peningkatan layanan media karena kemajuan teknologi yang dimilikinya. Lihatlah betapa senangnya para penggemar bola ketika televisi menyajikan siaran langsung Piala Dunia (World Cup 2006) tanpa harus terbang ke Jerman di Eropa sana . Hampir semua stasiun televisi menyiapkan acara untuk ibu-ibu rumah tangga mulai jam 7 sampai jam 12 siang, sebagai teman di kala sendiri ketika anak-anak ke sekolah dan suami sedang bekerja. Tak kalah seru program untuk anak-anak. Selain faktor teknologi, sistem media di Indonesia y

Generasi Sinetron

Image
Awalnya adalah telenovela . Sebuah paket acara televisi yang diimpor dari Amerika Latin. Mereka menyebutnya Television Novela, di Amerika galib disebut (Movie) Made for Television (MTV). Drama televisi yang berkisah tentang cinta dalam kultur dan konflik keluarga. Di awal tahun 1990-an, bersamaan dengan merebaknya televisi swasta, telenovela hadir menyapa pemirsa Indonesia yang jenuh dengan tayangan konservatif dari layar kaca TVRI. Korban pertama, adalah ibu-ibu rumah tangga dan remaja putri. Waktu itu Telenovela berjudul Cassandra , begitu populer. Ada getaran (arrousal) , ketika mereka mengikuti seduh-sedan alur cerita yang dimainkan para tokohnya. Alur klimaks cerita yang berderu dan bergelombang, naik-turun, diulur-ulur dan cenderung berbelit, semakin membuat mereka terikat dan jatuh hati pada telenovela. Permainan emosi, semakin seru dengan adanya teknik memotong alur cerita di saat menjelang klimaks, melalui jeda episode. Pemirsa dipaksa menunggu tayangan berikutnya untuk m