Skip to main content

Laga Seru El Classico: #Elberkah Nyaris Imbangi #RealKarsa

Pertandingan Elclassico dalam Liga #PilgubJatim2013 berlangsung seru dan menarik.: #RealKarsa vs #Elberkah diprediksi (kuat) berakhir: 4-3. Hujan Goal! Penonton dan Komentator pun senang. Liga #PilgubJatim2013 tentu tdk seru kalo #Elberkah tak lolos ke putaran final. Pertandingan pasti tak seimbang. Gak menarik, tak layak tonton, dan golput pun akan (semakin) tinggi. Lagi Pemenangnya akan jumawa. Apresiasi perlu dberikn pada Badan Liga, pengadil n instruktur pertandingan, dalam hal ini #KPUDJatim dan semua perangkat Pilkada atas upaya optimalnya selenggarakan #PilgubJatim2013. Berbagai kekacauan dan dinamika yang terjadi adalah keberisikan perjalanan kontestasi politik yang memang selalu rumit dan ramai. Bagi #RealKarsa keunggulan (Quick Count) ini tentu bernilai istimewa, untuk menebus dan menyempurnakan ’kemenangan’ 2008 yang agak berbau tak sedap, dengan aksi diving, offside hingga pengaturan skor yang sudah menjadi rahasia umum bagi masyarakat Jawa Timur. Kalau nantinya KPU memutuskan keunggulan ini, maka barulah #RealKarsa sepenuhnya memenangi kompetisi di lima tahun terakhir, dan (baru) berhak memimpin Jatim 5 tahun ke depan. Bagi #Elberkah, setidaknya Papan score Quick Count ini sudah tunjukkan bahwa Khofifah dkk telah memberikan perlawanan yang cukup menyulitkan sang ‘juara bertahan, walau dengan persiapan dan masa istirahat yang pendek, dan dana cekak. #Elberkah dengan minim pemain bintang (karena mayoritas tokoh dan pribadi struktur NU mengenakan jersey #RealKarsa) bahkan mampu buat shoot on goal dan melesakkan 3 gol ke gawang yang dijaga Gus Ipul. Ini tentu sebuah prestasi. Bandingkan dengan tim lain sperti #SportingJempol yang hanya mampu bikin 1 shot on goal (12%) walau dengan dukungan pemain bintang naturalisasi dari luar daerah yang bahkan lagi trending di Kontestasi Pilpres 2014. Satu tim lagi gak layak dibahas, larena perolehan yang tak saai 3 persen. Jelas pelengkap penderita yang konon memang harus ada dan harus muncul. Apapun, laga seru sudah tergelar. Jumlah 46% poin yang diraih #RealKarsa plus 38% poin raihan #Elberkah setidaknya tunjukkan siapa sebenarnya konstituen di Jatim. #RealKarsa memegang para tokoh dan kyai (besar) pesantren plus pribadi struktur penting NU Di Jawa Timur. Sementara #Elberkah mendapat dukungan (nir finansial) dan simpati (terutama) dari kultural warga dan juga aktivis NU serta beberapa gelintir tokoh NU dan pesantren. Sekali lagi, siapa sebenarnya yang memenangi kontestasi Kamis Pahing ini? Kesebelasan yang akan bertanding di #Pilpres2014 perlu mencermati. Pertandingan telah usai. Lampu stadion mulai dimatikan. Simulasi scoring via Quock Count telah dilakukan. Yang tersisa adalah: Awasi bagamaina perolehan suara didapat dan penghitungan manual berlangsung. Bila sampai ada kecurangan (lagi), KPU dan Bawaslu bisa bertindak, Mahkamah Konstitusi bisa membatalkan semua atau sebagian hasil. Dan kalau ini terjadi, Atmosfer akan sangat berubah.

Comments

Popular posts from this blog

Obituari Kyai Mukhlason: 'Lentera' Itu Telah Padam

Namanya Kyai Muhlashon. Usianya sebaya dengan ayahandaku, 65-an tahun. Konon mereka berdua, satu pondok nyantri ke Kyai Jazuli, Ploso, Kediri. Karenanya, dia selalu baik padaku. Terasa sekali, kalau dia menganganggapku anak. Walau dia bungkus dengan sebuah penghormatan 'formal' padaku. Dia selalu memposisikan 'bertanya' kepadaku. Hanya karena dia pengurus MWC (pengurus NU di tingkat kecamatan). Sehingga merasa harus bertanya dan 'taat' pada kebijakan Pengurus Cabang. Acapkali aku merasa risih. Bukan hanya karena selisih umur yang hampir separuh, tetapi juga karena beliau syuriyah NU, pemegang kebijakan tertinggi di NU. Bahkan Rois Syuriyah. Sementara aku hanya tanfidziyah (pelaksana), dan itupun hanya sekretaris. Belum lagi, bila diperbandingkan 'jasa' beliau membina ruhani dan syari'at ummat. Waduh, gak ada apa-apanya. Aku hanya sebutir pasir di tengah gurun perjuangan yang dia jalani selama ini. Betapa tidak. Tiap malam, dia mengasuh pengajian ruti

Sindikasi Media-Media NU

Liberalisasi ekonomi di Indonesia berakibat pada penguasaan sektor strategis oleh pihak swasta terutama swasta asing. Eksistensi kita sebagai bangsa menjadi terancam. Bila tak ada perlindungan memadai dari negara, maka bisa dipastikan rakyat Indonesia akan menjadi obyek langsung liberalisme dan kapitalisme dunia. Salah satu sektor strategis yang hampir sepenuhnya dikuasai swasta (domestik dan asing) adalah sektor media. Oligopoli industri media telah membawa Indonesia pada ancaman serius di bidang kebudayaan mengingat industri media lebih menempatkan aspek bisnis sebagai misi utama mengesampingkan aspek budaya baik berupa norma sosial maupun agama. Sinyalemen Pakar Komunikasi Massa Dennis Mc Quail: conten of the media always reflects who finance them (isi media apa kata siapa pemilik media) benar-benar terbukti. Ketika Media dimiliki oleh kaum kapitalis (sebagian di antaranya kapitalis media internasional), maka pesan yang keluar dari media (cetak, elektronik dan internet) lebih

Televisi dan Cinta Kiai Nizar pada Gus Dur

Malam Ahad, 28 Shafar 1444 Hijriyah, bertepatan 24 September 2022, digelar peringatan 21 tahun wafat KH Nizar Hafidz, Pengasuh PP Hidayatullah, Tampung, Kalirejo, Kecamatan Gondangwetan, Pasuruan. Saya mencoba mengenang sosok istiqamah, sabar, alim, dan sangat mencintai ilmu ini. Semoga menjadi ibarat dan isarat kebaikan bagi kita semua. Kiai Nizar adalah suami Bik Roh, bibi (adik abah) saya, Nyai Hariroh binti KH Birrul Alim. Karenanya, saya memanggil Kiai Nizar dengan Man Nizar. Man Nizar lama mondok di Sidogiri, era Kiai Abdul Jalil, Kiai Abdul Adzim hingga Kiai Kholil. Man Nizar diambil menantu untuk mengembangkan Pondok Tampung oleh Mbah Birrul Alim yang pernah menjadi pengasuh sementara Sidogiri saat transisi kepangasuhan dari Kiai Jalil ke Kiai Kholil Nawawi.  Mbah Birrul Alim sendiri menjadi pengasuh Pondok Tampung, karena sebagai santri senior di Pondok Sidogiri, diambil menantu Mbah Tolchah Tampung, dinikahkan dengan Nyai Masniyah (ibu abah saya, Kiai Muzakki). Begitulah tra